Metode Statistika
Nonparametrik
a.
Uji Tanda
Uji
tanda digunakan untuk menguji hipotesis mengenai median populasi. Dalam banyak
kasus prosedur nonparametrik, rataan digantikan oleh median sebagai parameter
lokasi yang relevan untuk diuji.
Uji
tanda juga mempunyai asumsi dimana asumsinya adalah distribusinya bersifat
binomial. Binomial artinya mempunyai dua nilai. Nilai ini dilambangkan dengan
tanda, yaitu positif dan negatif. Ini mengapa ia disebut uji tanda.
Uji
tanda banyak digunakan karena uji ini paling mudah untuk dilakukan pengujiannya
dan tidak memakan waktu yang lama. Pengerjaan pengujian ini terbilang cukup
mudah. Apabila setiap nilai pengamatan memiliki nilai lebih besar dari nilai
rataannya maka diganti dengan tanda (+). Sedangkan, apabila setiap nilai
pengamatan memiliki nilai kurang dari nilai rataannya maka diganti dengan tanda
(-). Dan, apabila nilai pengamatannya sama dengan nilai rataannya maka nilai
pengamatan tersebut harus dibuang.
Pengujian
uji tanda yang pertama dilakukan adalah menentukan hipotesis nolnya beserta
dengan hipotesis tandingannya. Tentukan pula taraf nyatanya beserta nilai
proporsi peubah binomial X-nya. Kemudian melakukan penghitungan Z
hitung (apabila jumlah sampel lebih dari 30) dengan nilai n merupakan jumlah
data pengamatan setelah dibandingkan dengan nilai rataannya dan nilai x adalah
jumlah data pengamatan dengan tanda (+). Dengan begitu nilai Z akan didapat dan
nilai P (proporsi)nya dapat ditentukan. Keputusan H0 akan ditolak apabila
nilai P yang didapat lebih kecil atau sama dengan nilai taraf nyatanya.
b.
Uji Rang-Tanda
Uji
Rang-Tanda dicetuskan oleh Frank Wilcoxon pada tahun 1945 dan saat ini disebut
sebagai uji rang-tanda Wilcoxon. Uji ini memanfaatkan baik tanda maupun
besarnya selisih. Uji rang-tanda Wilcoxon digunakan untuk kasus dua sampel yang
dependen bila skala ukur memungkinkan kita menentukan besar selisih yang
terjadi, jadi bukan sekedar hasil pengamatan yang berbeda saja. Uji rang-tanda
Wilcoxon cocok digunakan bila kita dapat mengetahui besarnya selisih antara
pasangan-pasangan harga pengamatan X1 dan Y1 berikut arah selisih
yang bersangkutan. Apabila kita dapat menentukan besarnya setiap selisih, maka
kita dapat menetapkan peringkat untuk masing-masing selisih itu. Melalui
penyusunan peringkat selisih – selisih inilah uji Wilcoxon memanfaatkan informasi
tambahan yang tersedia.
Asumsi :
·
Data untuk
analisis terdiri atas n buah beda. D1 = Y1 – X1
·
Sampel X dan
sampel Y adalah Variabel- variable acak kontinyu dan beda X1 - Y1, X2 -Y2…dst
bersifat kontinyu pula.
·
Hipotesis nol
yang di uji menyatakan bahwa median perbedaan pasangan nilai pengamatan kedua
sampel sama dengan nol.
Langkah – langkah uji rang-tanda Wilcoxon :
1.
Asumsikan bahwa
populasi perbedaan pasangan nilai pengamatan kedua sampel adalah variable acak
kontinyu.
2.
Hipotesis
Uji satu sisi :
a. Ho : W (+) =
W
(-)
Hi : W (+) > W (-)
b. Ho : W (+) =
W
(-)
Hi : W (+) < W (-)
Uji dua sisi :
Ho : W (+) = W
(-)
Hi : W (+) ≠
W (-)
W (+) :
Jumlah semua peringkat selisih pasangan pengamatan (Wi, Yi) yang bertanda
positif.
W (-) :
Jumlah semua peringkat selisih pasangan pengamatan (Wi, Yi) yang bertanda
negative.
3.
Untuk setiap
pasangan nilai pengamatan (Xi, Yi), hitung perbedaannya (di = Xi – Yi).
4.
Berikan
peringkat terhadap perbedaan nilai pasangan pengamatan, mulai dari peringkat 1
untuk perbedaan terkecil hingga peringkat n untuk perbedaan terbesar. Bila terdapat
perbedaan nilai pasangan yang sama, perbedaan pasangan nilai yang sama di beri
peringkat rata-ratanya . untuk beda nol, tidak diperhatikan.
5.
Bubuhkan tanda
kepada peringkat yang sudah dibuat itu: positif atau negative sesuai dengan
tanda perbedaan nilai pengamatan aslinya.
6.
Hitung
banyaknya di yang bertanda positif (disebut W+) dan negative (disebut W_).
7.
Statistik uji
peringkat bertanda Wilcoxon ialah W. M yang dipakai ialah W+ atau W_ yang
nilainya lebih kecil :
8.
W+ = ∑ Ri (Semua
peringkat positif) dan │W-│= │∑Ri│(Semua peringkat Negatif)
Hipotesa nol ditolak apabilai nilai W+, W-,
atau W lebih kecil atau sama dengan nilai di tabel yang sesuai.
Sumber :